Sapi yang dipilih Kepala Negara itu di antaranya memang dipilih dari peternak sapi di wilayah Pedukuhan Depok Kelurahan Wonolelo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun sapi miliknya yang dipilih Presiden itu adalah satu dari 10 sapi dari peternak Kabupaten Bantul yang didaftarkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul yang kemudian diseleksi tim dari Pemda DIY dan pemerintah pusat di Sekretariat Kepresidenan RI.
"Jadi memang setiap tahun itu dari Bantul menginventarisasi sapi-sapi besar, sapi-sapi sehat yang ada di Bantul, kemudian kami ajukan tiga sapi sebagai perwakilan Bantul," ucap Zuli. "Kalau totalnya di seluruh Bantul ada 10 sapi, dan ternyata sapi saya terpilih."
Sebelum dipilih oleh Presiden untuk dibeli sebagai hewan kurban, kata Zuli, sapi miliknya terlebih dahulu dicek baik dari kesehatan, berat sapi, dan juga faktor lainnya oleh Balai Besar Veteriner Yogyakarta dan tim dari Sekretariat Kepresidenan.
"Ada pengecekan segala macam, yang paling utama itu kesehatan sapi dicek terkait darah, air kencing, liur, kotoran segala macam setelah itu lolos baru ke berat badan sapi. Saya sekitar seminggu yang lalu langsung dihubungi dari Sekretariat Kepresidenan, bahwa sapi saya terpilih," tutur Zuli.
Ketika ditanya harga sapi yang dibeli Presiden, Zuli tak menyebut pasti. Ia yang sehari-hari berprofesi sebagai anggota Polri di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Bantul itu hanya menyebut sudah ada kesepakatan sapinya dihargai hampir Rp 100 juta.
"Kalau masalah harganya itu dari sana (Setneg) langsung, tidak dari sini. Kalau harganya waktu itu dari awal saya ajukan Rp 110 juta, kenanya hampir Rp 100 juta. Ya kurang lebih segitu," kata Zuli. Ia mengaku juga telah laku menjual sejumlah sapi untuk hewan kurban pada tahun ini.
Lebih jauh, Zuli mengaku bangga dengan sapi miliknya yang dibeli Presiden Jokowi. Pasalnya, dengan begitu, ia berhasil memelihara dan menggemukkan sapi yang dibelinya sejak dua tahun lalu dari peternak sapi di wilayah Banguntapan, Kabupaten Bantul.
"Saya pelihara dari pedet (anak sapi) kecil, saya memelihara hampir dua tahun," ucapnya. "Saat itu saya beli usia sekitar 10 bulan, jadi umur sapi sekarang tiga tahun kurang. Awalnya dulu beli sapi di daerah Banguntapan, jenisnya PO."
Sumber : https://bisnis.tempo.co/read/1877861/cerita-zuli-yang-sumringah-sapinya-dibeli-jokowi-untuk-kurban-jenis-po-berat-hampir-1-ton-harga-rp-100-jutaan. Diakses pada hari Senin, 10 Juni 2024 pukul 07.42 WIB